Allow Me, To Your Love (Part 2 : Arrogant Man!)




Jessica_POV
"Jessica! Berangkat!" seru Krystal setengah berteriak. Jessica membuka pintunya lalu berlari ke depan Krystal.
"Panggil aku unnie bodoh! Enak saja!" Jessica mengepalkan tangannya. Krystal bergidik sebentar.
"Ahh ... bukan urusan unnie! Oh, ayolah~!" Krystal menarik tangan Jessica lalu dengan cepat memberi aba-aba kepada taksi.
Di kampus ...
Jessica melangkahkan kakinya, dia melihat sebagian besar anak perempuan memakai rok dan pakaian feminin lainnya, sangat sulit untuk menemukan anak perempuan yang memakai celana. Jessica menarik ranselnya dengan kesal, lalu berjalan menuju ruang kelas bakat olahraga.
Pantas saja Unversitas Allitrul terpilih sebagai kampus terfavorit di Korea, di sini mahasiswa belajar dengan bakat mereka masing-masing, olahraga, seni, dan lainnya, kelasnya bermacam-macam dan banyak sekali. Bukan mudah untuk masuk ke dalam kampus ini karena seseorang harus mempunyai bakat, apapun itu.
"Bakat olahraga, sangat jarang yeoja memasuki kelas ini," Jessica meletakkan ranselnya.
"Iya, benar! Aku juga ingin memasuki kelas ini, katanya dia orang tertampan dan terkaya di kampus ini!" seru salah satu yeoja.
"Aku tidak sabar!!! Kyaa ..."
"Fuuhh .... gila! Dasar aneh," Jessica mendengus, lalu menerawangkan pandangannya ke atas langit-langit. "Para yeoja itu masuk ke sini hanya untuk melihat senior itu, yang belum tentu tampan sekali," lanjutnya.
"Hei, hei! Dia datang!" seru salah satu namja.
"Cepat, cepat!!!" semua duduk dengan rapi, seorang namja berkacamata hitam dan memakai topi yang hitam, Jessica agak tersentak.
Lagi-lagi, pandangan semua yeoja kecuali Jessica beralih padanya.
"Ya Tuhan ...! Begitu terpesonanya kalian pada dia?!" bisik kecil Jessica.
"Selamat pagi, maaf, saya terlambat. Kartu pelajar senior saya hilang, yah ... jadi harus dibuat kembali," lanjut namja itu.
"Yah ... baguslah" namja itu mengusap tangannya.
"Kita mulai dari perkenalan kita dulu," kemudian dia melepas kacamata hitamnya, dan topi miliknya, rambutnya yang hitam diterpa angin pendingin ruangan. Tidak heran jika yeoja-yeoja itu terus-terusan menatapnya.
"Eumhh ... namaku Lee Sungmin, yah ... seperti biasa, aku tidak ingin ada yang berpacaran secara terang-terangan disni, atau disini istilahnya not sweetheart silahkan kalian berhubungan, tetapi jangan sekali-sekali bermesraan di depan mataku, atau kalian akan angkat kaki di sini. Lalu, aku tidak suka ada orang yang sering membantah dan menjawab pertanyaanku,"
"Mwo?! Tidak boleh?! Hei, kenapa? Itu hak kami!" celetuk salah satu namja dengan rambut berwarna merah. Namja itu sedang berada dalam masalah besar. Baru saja senior berkata bahwa dia tidak suka orang yang membantah perkataannya. Jessica menelan ludahnya, dia tahu kalau senior sedang marah, dilihatnya senior yang tiba-tiba diam sambil menajamkan matanya.
"Eh, eh! Kenapa ...? Kenapa semua diam? Adakah yang salah?" namja itu bergidik ketakutan. Senior melirik dan kemudian melotot.
"Siapa ... namamu?" tanya senior dengan dingin.
"Eh ... Kim Jong San, memangnya kenapa?" namja itu agak merasa takut.
"Kau tahu? Di dalam klub ini tidak ada yang namanya mengecat rambut! Hapus cat di rambut kalian, atau aku yang akan menghapusnya selama-lamanya!" perintah senior lagi. "Kim Jong San, aku menunggumu di luar, kita akan naik panjat tebing, tebing sungguhan, tapi tidak terlalu tinggi, tanpa belayer hanya kapur dan tali, mudah bukan? Kulihat dari wajahmu, kau sudah menaiki beberapa tebing, dan membutuhkan lawan yang lebih kuat darimu untuk ditantang, ayo, aku menerima!" tantang senior. Jong San menatap senior ragu-ragu.
"Ba ... baik!" jawabnya. Senior tersenyum puas.
"Lihat! Dia berani menantangku, ya sudah, tak apa! Kita lanjutkan perkenalan kita!" serunya lagi.
Suasana hening.
"Ada apa ini? Kalian takut? Tak perlu taku, aku hanya menegaskan," terang senior. Jessica dengan perlahan menaikkan tangannya ke atas. Senior melirik Jessica.
"A ... maaf menganggu, i .. itu, anda Lee Sungmin? A ... anak pewaris Yu-Ah Group?" tanya Jessica takut-takut. Sungmin tersenyum.
"Lalu? Aku tidak mau sombong, tapi perkataanmu benar," jawab Sungmin. "Kau tidak perlu takut atau grogi padaku, katakan saja!"
"Apakah ... ini milikmu? Aku menemukannya di bandara ..." Jessica meletakkan kartu pengenal itu di samping tangan Sungmin. Sungmin mengambil kartu itu.
"Bagaimana kau bisa menemukannya? Tapi aku yakin, yeoja sepertimu tidak mungkin berani mencurinya, aku tahu sifat orang hanya dari matanya saja," Sungmin bertanya bertubi-tubi pada Jessica.
"I ... itu, apakah kau kemarin berada di bandara ***? Memakai topi dan kacamata hitam? Lalu kau menabrak seorang yeoja sekitar pukul 4?" Jessica menjawab dan bertanya. Sungmin membelalakkan matanya.
"Jadi kau ... yeoja itu?!" Sungmin menunjuk Jessica. Jessica mengangguk.
"Ehem!" Jong San berdehem, Sungmin memelototinya. Jong San buru-buru kembali diam.
Sungmin melihat Jessica dari atas ke bawah, kemudian wajahnya datar.
"Ternyata, kau tipe gadis yang suka olahraga? Dari penampilanmu kelihatannya tidak mendukung bakatmu ..." bisik Sungmin.
"Aku mendengarmu! Aku bukan tipe yeoja yang mengidamkanmu! Ayo kita naik tebing!" seketika kata-kata itu keluar dari mulut Jessica, Sungmin tersenyum evil.
"Baiklah, tapi kita akan memakai belayer. Aku kasihan melihat gadis sepertimu tidak memakai belayer. Kita naik tebing di dekat sekolah saja, itu akan diperbolehkan." Sungmin memantapkan suaranya. "Jong San, tantangan tadi batal," Jong San menghela napas lega. Jessica menatap Sungmin.
"Aku akan menyeleksi, apakah kalian sungguh-sungguh atau tidak. Pertama-tama Jessica. Kajja semua, keluar. Jangan kemana-mana, aku harap kalian semua berada di bawah tebing. Keluar!" perintah Sungmin lagi. Jessica dan anak-anak lainnya keluar dari dalam ruangan. Mereka berlari ke tempat tebing.
"Kajja, kajja! Akan kuseleksi kalian satu-satu! Jessica Jung! Benar itu namamu 'kan? Ayo, hei kalian! Ambil tali, kapur, helm, karabiner, alat pelindung lutut dan siku ...! Cepat, cepat, cepat!" beberapa mahasisiwa berlari dan dengan cepat membawa beberapa alat.
"Ayo, pakai" Sungmin menyerahkan beberapa alat untuk Jessica, Jessica menyambar alat-alat itu. Kemudian memakainya.
"Belayer, mana belayer?" Sungmin sedikit berteriak, 2 orang namja datang. Mereka yang akan menjadi belayer (tahu belayer nggak? cari di google aja yang kalian nggak tahu ya???).
"On belay, belayer siap?" tanya Jessica.
"Siap!" sahut belayer Jessica.
"On belay, belayer siap?" Sungmin sedikit terkejut ketika Jessica mengeluarkan kata-kata itu, sepertinya ... Jessica bukan sembarangan yeoja yang biasa ia kenal.   
"Siap!"
SYYUURR!!!
Jessica melumuri tangannya dengan kapur, kemudian mulai memanjat. Beruntung dia memakai sepatu yang cocok untuk memanjat tebing, jadi dia mudah untuk memanjat tebing.
Beberapa mahasiswa mulai tertarik untuk melihat, mereka menyemangati duo pemanjat handal itu.
"Ughh ... kenapa aku tiba-tiba makin lelah? Tidak! aku tidak boleh menyerah, apalagi kepada yeoja!" batin Sungmin dalam hati.
Jessica sudah mulai kehabisan kapur, wajahnya mennunjukkan raut wajah lelah. yeoja seperti dia tidak kuat menahan lelah lagi. Lagipula, mereka berdua sudah memanjat terlalu tinggi, tetapi gerakan mereka semakin lamban, petugas belayer sampai terkantuk-kantuk, tetapi mereka tidak boleh lengah, jika salah satu dari duo pemanjat itu hilang keseimbangan, mereka harus segera dengan sigap kembali menarik talinya.
"Argh ... aku sudah tidak kuat! Baik senior! Aku menyerah! JATUH!!!" pekik Jessica, petugas belayer lalu menarik talinya dan Jessica turun perlahan-lahan.
"Jatuh!" jerit Sungmin. Tetapi belayer tidak memberi respons. "HEIII!!! JATUHHH!!!" bentak Sungmin memperingatkan, petugas belayer itu sedang ke kamar kecil. Petugas belayer lainnya ternyata sedang ada masalah, para mahasisiwa panik.
"Heiii!!! Bagaimana ini?! Dia bisa jatuuhhh!!!"
"UWAAA!!!" Sungmin 'lepas landas' dengan cepat. Jessica berlari lalu dengan sigap menarik tali Sungmin dengan sigap dan sekuat tenaga. Ternyata gagal. "Oh Tuhan! Ayolah ...!"
"Tu ... tunggu!" Jessica menangkap Sungmin. (Biasanya kan cewek yang ditangkap, nih skrg cwo, oya, inget film2 jadul yg cewek digendong itu kan? silahkan bayangkan jessica jadi cwo'a, sungmin jdi cwe'a, gomawo #makasihpula *Plak!*)
Sungmin buru-buru bangkit dari tangakapan Jessica. "Hei, lepaskan! Memalukan!" Sungmin berlari ke dalam gedung. Jessica menatap punggung Sungmin.
Jam istirahat ...
Sungmin melahap semangkuk salad dengan daging yang super-duper sedikit.
"Huh, kenapa aku bisa kalah? Lagipula, aku memalukan diselamatkan oleh yeoja! Huh ... tapi, dia lulus seleksi, dia bisa menaklukkanku, walau hasilnya seri. Dia bisa menyudutkanku sampai akhir, yeoja yang luar biasa," Sungmin melahap dagingnya kemudian meletakkan mangkuk yang kosong di depan meja kantin.
"Hasilnya seri ya? Sayang sekali," bisik sebuah suara, seperti suara yeoja. Sungmin menoleh.
"Yah, seri! Tapi kau luar biasa, belum ada seorangpun yang berhasil menyudutkanku sampai seperti itu," jawab Sungmin sambil menyeka rambutnya.
"Ough, tanganku sampai melepuh, kepalaku pusing," keluh Jessica.
"Yaaa .... aku juga sangat lelah," gumam Sungmin. Kemudian dia memperhatikan tangannya. "Kau benar, tanganku juga melepuh," sambung Sungmin.
"Hei, kurasa ... kau mau ikut klub pecinta alam?" tawar Sungmin.
"Hah? Aku lolos seleksi?! Ukyaa!!!" Jessica melonjak-lonjak kegirangan.
"Hei, hei. Mau tidak?" lanjut Sungmin lagi.
"Umhh ... iya deh, tapi bukan reboisasi 'kan?" tanya Jessica.
"Tidak kok, tidak! Maksudku, yah ... klub pemanjat tebing, lebih tepatnya. Kegiatan klub ini lebih menjorok ke masalah wall climbing," jelas Sungmin.
"Wahh ... sepertinya bahasa Inggrismu baik sekali, sangat sempurna!" Jessica memberi pujian.
"Ohh, itu ... aku pernah study tour selama 4 tahun, jadi bahasa Inggrisku terlatih dengan baik," lanjutnya lagi.
"Taeyeonnie," bisik Jessica.
"Eh, apa kau bilang?" tanya Sungmin mengerutkan keningnya.
"Ah, ti ... tidak! Maaf ya! Aku ada urusan! Senior lain kali kita memanjat lagi!" Jessica melamabai pada Sungmin, Sungmin balas melambai.
"Oh, tidak! Aku tidak boleh membalasnya!" dengus Sungmin kesal, dia mengepalkan tangannya.
"Ah ... aku harus menghubungi Taeyeon!" gumam Jessica sambil berjalan, lalu mengambil ponselnya.
SAT!
Salah satu tangan meraih ponselnya.
"Hei!"
"Oups, kau Jessica Jung 'kan? Anak kelas olahraga?" tanya salah satu yeoja kepada Jessica. Yeoja itu terlihat angkuh.
"Ya, memangnya ada apa?"
"Huh, pura-pura tidak tahu! Kau ingat baik-baik ya, jangan dekati Lee Sungmin!" perintahnya lagi.
"Mwo?! Wae?!" Jessica membelalakkan matanya.
"Huh, kapan-kapan! Lihat saja!" yeoja itu melemparkan ponsel Jessica. Jessica jadi 'kelabakan' saat menangkapnya.
Jessica memasang raut wajah bingung. "Apa lagi salahku?"
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
TBC in Part 3 (mian ya, klu kali ini FF admin pada pendek2 semua, habis, admin ga ada waktu lgy, gomawo udh mo baca FF gaje ini ^^)
Poster by : [Chicchickss]

Komentar