Girls, You're My Endless Love (Part 3 : The First Kiss!)




~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Jangan menangis, kenapa menangis?"
"Aku, aku kesepian ... semua ... semua ..."
"...."
"Kau siapa?"
"Bukan siapa tapi apa ..."
"Kalian saudaraan?"
"Iya, kami bertiga?"
"Aku tidak punya teman,"
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Yoona_POV
“Eeegghh!” keluh Yoona. Dia membantingkan tubuhnya di atas kasur, menerawangkan pandangannya di langit-langit kamar. Berpikir, kenapa Kyuhyun bersikap aneh, belum lagi Kyuhyun yang punya janji dengannya nanti sore. Yang paling membingungkan, kenapa Kyuhyun mengajaknya dengan menaiki mobil, hanya untuk … apa? Pikir Yoona, kemudian menggeliat di kasur.
KKRRREEEEKKK …
Seseorang membuka pintu kamar Yoona, yang ternyata kakak perempuannya, Yuri.
OMO?! Kau belum ganti baju? Yoon, kau sudah kelas berapa? Sudah makan belum? Ya tuhan, kamarmu! Astaga, panggil polisi Yoona! Kamarmu habis dirampok!” seru Yuri seraya bersedekap. Yoona melemparkan bantalnya ke arah Yuri. Yuri membalas. Yoona hanya memandang Yuri masam.
“Nnngghh …  nanti aku bereskan … cerewet. Ugh, oppa mana?” Tanya Yoona. Yuri mengangkat sebelah alisnya, bingung.
“Eh, kuliah …” jawab Yuri. Yoona melengos pelan. Yuri menyentuh dahi Yoona dengan telunjuknya. “Maksudku di luar negeri,” tambahnya. Yoona mengangguk seraya membereskan kamarnya.
Oppa sudah punya pacar belum ya,” Tanya Yoona tiba-tiba sambil membereskan kamarnya. Yuri melemparkan bantal kursi tepat ke wajah Yoona.
“Tidak usah urusi dia,” sela Yuri. “Dia sudah punya pacar,” gumamnya lagi.
“Hah, nnng … setahuku tidak,” sahut Yoona.
“Setahumu,” sambung Yuri sekaligus mengejek. “Dia pernah berkencan, aku melihatnya dengan mataku sendiri, huh … pacarnya sungguh membosankan, ukh, sungguh … memuakkan! Kalau aku jadi dia, akan kusuruh pacarnya itu untuk tidak bersikap gila,” seru Yuri. Yoona ikut tertawa, tetapi …
“Waaa! Aku ada janji dengan Kyuhyun, nnng … maaf ya onnie, aku harus cepat-cepat,” seru Yoona. Yuri mengerutkan alis, bingung.
“Aku bantu?” tawar Yuri. Yoona menghela napas.
“Kalau onnie bisa atau mau,” jawab Yoona. Yuri tersenyum.
“Bajunya biasa saja, aku tak peduli … mau bagus tidaknya,” alasan Yoona. Yuri mengangguk lalu mengambil satu stel baju.
“Ini, baju biasa … tapi, kau akan terlihat cantik, dan juga … manis,” komentar Yuri. Yoona mengangguk lalu menyambar pakaian yang dipegang Yuri. Cardigan bahan black jeans dan kaus garis horizontal biru tua-putih. Celana black jeans se-tulang kering dengan belah kecil di ujung kanan-kiri. Menyambar tas tangan dengan tulisan Cool” di sudut kanan dengan tinta glitter.
“Kau belum makan Yoon! Makanlah dulu!” saran Yuri.
Yoona menggeleng, “Aku bisa makan di restoran nanti,” jawab Yoona. Yuri menghela napas.
Yoona mengambil sepatu kets-nya dengan kesan biru tua-putih merk nike. Tiba-tiba …
TIN …! TIN …!
Yoona berlari kecil keluar rumah dan menutup pagar rumahnya. Lalu, ia berjalan dan memasuki mobil Kyuhyun.
Di dalam mobil …
Berkali-kali Yoona mengedikkan kepala, memperhatikan Kyuhyun dengan lirikan, tetapi Kyuhyun hanya diam tak peduli. Yoona menghela napas seraya menyeka rambutnya.
“Ada apa?” Tanya Kyuhyun dingin. Yoona terkejut dengan pertanyaan Kyuhyun yang tiba-tiba, kemudian berkata.
“A … a … nnng … bajumu …” Tanya Yoona terbata-bata. Baju Kyuhyun sama dengannya, hanya saja, model Kyuhyun laki-laki, sedangkan Yoona perempuan.
“Sewaktu aku membeli baju … maksudku bajuku yang kupakai ini … berpasangan dan … aku membelinya hanya sepasang dan kau … sepasangnya lagi …” ungkap Yoona. Kyuhyun menghela napas dan kemudian menghempaskannya.
“Aku melihatmu membeli baju itu,” jelas Kyuhyun dengan jantung berdebar, tetapi ia berusaha agar tidak terlihat gugup. Yoona tersentak. “Ya. Karena itu aku ingin membeli baju yang harusnya sepasang ini,” tambahnya,
Yoona hanya menghadap ke depan, tidak peduli. “… oh” komentarnya pendek. “Unng … tidak masalah bagiku,” Kyuhyun hanya menggigit bibir, ternyata Yoona masih belum mengerti tentang persaannya walaupun memakai baju sepasang. Akhirnya mereka sampai di sebuah kafĂ©. Kyuhyun segera membuka pintu mobil dan membukakan pintu mobilnya yang berada di samping Yoona, setelah Yoona keluar, Kyuhyun segera menutup pintu mobilnya dan menguncinya. Melihat Kyuhyun parkir di depan kafe para remaja, Yoona terkejut dan segera menggoyang-goyangkan tangan Kyuhyun yang berada di sampingnya. Kyuhyun menoleh.
“Kau gila ya, Kyu?” Tanya Yoona, Kyuhyun mengedikkan bahu. “Kenapa kita janjinya di tempat … ini?” Tanya Yoona lagi.
“Sudahlah, ikuti saja aku,” jawab Kyuhyun.
“Tapi …” ungkapan Yoona terputus, dia tidak ingin melanjutkan pembicaraannya, karena Kyuhyun bersikap dingin. Akhirnya mereka duduk di tempat pilihan Kyuhyun.
Sedari tadi, mereka berdua hanya diam, Yoona hanya mengaduk-aduk smoothies pesanannya dengan mata yang memandang entah kemana, sedangkan Kyuhyun, cappuccino pesanannya hanya tergeletak dan belum bergeming sedikitpun, kepalanya tertunduk. Yoona merasa bosan, ia terkantuk-kantuk, Kyuhyun kemudian memecah keheningan.
“Ummm … minumlah Yoona, tidak apa-apa, aku yang bayar …” tawar Kyuhyun. Yoona hanya mengangguk lesu.
“Tidak usah bayar pun tidak apa-apa,” jawab Yoona dingin. Kyuhyun kemudian perlahan meneguk cappuccino-nya, kemudian Yoona meneguk smoothies-nya.
“Kau … sudah makan siang?” Tanya Kyuhyun. Yoona menggeleng.
“Aku pesan-kan?” tanyanya lagi. Kali ini Yoona tidak menjawab, tetapi perutnya terasa kosong. Tentu saja Kyuhyun tahu itu.
“Terserah,” sela Yoona sambil membuang muka. Kyuhyun segera memesan makanan dan duduk kembali. Mereka tetap diam mematung.
“Kyuhyun, boleh aku bertanya sesuatu?” Tanya Yoona. Jantung Kyuhyun berdegup kencang.
“Kenapa kau bersikap …” Yoona mengambil napas dalam-dalam untuk melanjutkan kata-katanya “Dingin dan aneh kepadaku?”
Kyuhyun hampir tersedak minumannya, ia mengira Yoona bertanya tentang perasaannya, pesanan mereka tiba-tiba datang.
“Silahkan …” tawar pelayan tersebut, Kyuhyun mengangguk seraya tersenyum. Setelah pelayan itu pergi setelah mengantar pesanan, Kyuhyun segera menyambar serbet di sampingnya dan mengelap mulutnya.
“A … aku? Ada apa denganku?” Tanya Kyuhyun balik dengan kaku, Yoona mengangguk. “Tidak apa-apa, hanya saja … mungkin perasaanmu yang aneh,” acuh Kyuhyun. Yoona mendengus kesal. Lalu, ia beralih dan segera mengambil piring yang ada di sampingnya. Ia terkejut melihat hidangan yang ada di depannya.
Italian pasta?” Tanya Yoona bingung. Kyuhyun mengangguk.
Italian pasta bukan makanan kesukaanmu Kyu, lagipula … jarang-jarang kau makan masakan terbuat dari sayuran,” sela Yoona. Kyuhyun segera menelan makanannya.
“Tidak masalah bagiku, asalkan kau suka, ini tidak buruk,” sergah Kyuhyun sambil menaruh sendok kemudian mengambil se-garpu pasta.
Yoona terkejut kemudian menyela. “Ta … tapi, biasanya kau menolak, dan … dan … seafood adalah kesukaanmu, kenapa kau … kau,”
“Semua yang kau katakan tidak ada apa-apanya,” jawab Kyuhyun. “Makanlah, aku khawatir kalau nanti kau mengadu kepada kakakmu dan berkata aku tidak memberimu apa-apa,” tambahnya. Yoona mengangguk lalu mengambil se-garpu pasta dengan perlahan. Ia sebenarnya sedih, sangat sedih, Kyuhyun hanya mengajaknya dengan alasan janji penting dan …  hanya seperti ini?
“Bagus sekali Kyu!” batin Yoona dalam hati. “Kau mengajakkku janji di tempat konyol dan membosankan seperti ini?! Kyu, kumohon! Kembalilah seperti dirimu dulu! Bukan Kyuhyun yang bersikap dingin kepada Yoona! Kau mengadakan janji penting denganku dan hasilnya seperti ini?! Iya?! Kau malah berkata bahwa yang kukatakan tidak ada apa-apanya? Aku sedih Kyuhyun, sedih! Bukannya senang dan gembira! Kau bersikap dingin kepadaku ,tidak seperti biasanya Kyuhyun, kau bukan Cho Kyuhyun, Cho Kyuhyun itu mengasyikkan sedangkan kau …?” keluh Yoona dalam hati. Dengan perasaan kesal, Yoona bangkit dari kursi kafe dan meraih tas tangannya, tak peduli rasa lapar yang ia rasakan, makanannya dia tinggalkan begitu saja. Melihat itu, Kyuhyun terkejut lalu meninggalkan tempat itu. Tak peduli dengan makanan yang baru dia santap.
“Yoona! Yoona, tunggu! Jangan pergi dulu!” panggil Kyuhyun. Yoona menghentikan langkahnya. Dengan kepala tertunduk. Kyuhyun menghela napas panjang kemudian berjalan perlahan, mereka sedang berada di luar kafe sehingga tidak menyebabkan keributan.
“Ada apa?” jawab Yoona kesal tanpa menoleh, sebab, Kyuhyun ada di belakangnya.
“Apa salahku?” Tanya Kyuhyun. Yoona benar-benar marah, hanya saja ia tahan.
End Yoona_POV
Donghae_POV
“Siuut, siiuut … siiiuuut,” Donghae bersiul pelan, tetapi, ia terkejut melihat  Kyuhyun dan Yoona, belanjaannya dia letakkan sebentar disamping kakinya kemudian melihat dari balik kafe. Dia habis berbelanja untuk keperluan karena ia hanya tinggal di apartemen seorang diri. Yang ternyata di sebelah kafe terdapat mall. Beruntung siulannya tidak diketahui. Kemudian ia berniat melihat kejadian tersebut.
“Salahmu? Apa salahmu? Pikirkanlah sendiri, aku sudah muak dengan semua ini,” ungkap Yoona.
“Aku serius Yoona, serius. Kenapa kau bersikap dingin kepadaku? Semuanya tidak memuaskan? Iya?” Tanya Kyuhyun balik. Yoona benar-benar emosi.  Ia berbalik menghadap Kyuhyun dengan pandangan marah, hanya saja jarak mereka berdua sekitar 6 meter.
“Kyuhyun! Kau kira aku tidak serius! Iya?! Kau bukan Kyuhyun yang selama ini kukenal! Kyuhyun yang kukenal tidak bersikap dingin kepadaku! Dan …” Yoona menarik napas dalam-dalam untuk melanjutkan kata-katanya. “Dan, dan dia tidak biasanya membawaku ke tempat memalukan bagiku ini! Semuanya tidak ada artinya! Dengan mudah kau bilang ini janji penting dan membuatku terburu-buru hanya karena ini! Kyuhyun, aku sudah menahan semua emosiku! Aku bertanya kenapa kau bersikap dingin, tidak kau acuhkan. Sangat egois!” Yoona mengambil napas dalam-dalam kemudian melanjutkan.
Kyuhyun terdiam dengan mulut tertutup rapat dan mata dingin.
“Tidak kusangka Kyuhyun, kau bertanya kepadaku kenapa aku bersikap dingin dan mengatakannya atau menebaknya dengan semuanya tidak memuaskan? Tidak akan, aku bukan perempuan yang gila uang! Tidak bisa hanya uang saja! Uang hanya membuat orang-orang buta! Keluargaku sederhana, tetapi aku bersyukur, tidak terlalu menggilai yang namanya secarik kertas bertuliskan angka nilai yang semakin besar nilainya semakin berharga! Kau malah membawaku ke tempat membosankan dan menyantap hidangan yang biasanya tidak kau sukai seperti kebanyakan yeoja yang senang datang ke tempat ini, atau … kau benar-benar bukan KYUHYUN! Kyuhyun yang kukenal tidak seperti ini, semua akan berakhir, semuanya Cho Kyuhyun!” napasnya terengah-engah karena mengeluarkan semua perasaanya dengan nada tinggi kemudian berbalik, tak terasa, air matanya menetes perlahan.   
“Maaf Yoona,” sesal Kyuhyun. “Tidak kusangka akan separah ini, semuanya ada sebabnya Yoona, aku telah membuatmu sedih,”
“Hiks … namja tidak bisa … semuanya tidak bi … hiks … bi … bisa,” kata Yoona sesenggukan. Kyuhyun hanya diam lalu berjalan perlahan, kini ia berada di depan Yoona, kemudian mendekat. Donghae melihat itu dengan tegang, penasaran dan terkejut semuanya bersatu di kepalanya.
“Angkat kepalamu Yoona,” bujuk Kyuhyun, dengan perlahan, Yoona mengangkat kepalanya.
“Kau tahu Yoona, aku … mmhh …” gumam Kyuhyun.
“Aku dengar Kyu,” jawab Yoona.
“Sejak mengenalmu aku … mengerti yang namanya …”
“….”
“Cinta,” lanjut Kyuhyun. Yoona terkejut dan juga Donghae.
“Apa maksudmu Kyuhyun? … kau kenapa?” sambung Yoona, pandangannya nanar.
“… aku … nng, saranghae,” ungkap Kyuhyun, kali ini, Yoona benar-benar terkejut, Donghae memasukkan tangannya ke dalam saku celananya.
“A … a, apa …!!!” Yoona terbata-bata matanya berkaca-kaca.
“Kenapa? Kau terkejut Yoona? Seharusnya aku yang terkejut, setelah aku ingin mengeluarkan perasaanku padamu, kau sudah bertemu Siwon, aku merasa kalah Yoona, kalah. Siwon sudah mengetahui yang namanya cinta, sedangkan aku? Kalau dia merebutmu dariku, aku kalah telak karena ia benar-benar setia, mau dengan pacar atau keluarga ia setia, karena itu … aku bersikap dingin padamu, untuk menjaga jarak darimu,” aku Kyuhyun. Yoona terkejut, ia tidak menyangka Kyuhyun bersikap dingin padanya hanya untuk itu.
“Hanya karena itu? Hanya itu saja? Kau merasa ….. Kyuhyun! Apa yang ada di dalam kepalamu?” bentak Yoona emosi.
“Di dalam kepalaku sekarang ini hanya ada rasa cinta … dan cemburu,” jawab Kyuhyun. Yoona tersentak.
“Ta … tapi, aku hanya ingin …” kata-kata Yoona terputus, Kyuhyun mendekatkan wajahnya membuat Yoona terdiam, sedangkan Donghae menatap mereka dengan pandangan antara melihat sesuatu yang mengerikan atau …
Perlahan, Kyuhyun semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Yoona, membuat Yoona terdiam beku, bibirnya perlahan mendekat, semakin dekat ke bibir Yoona. Donghae sudah tahu apa yang terjadi kemudian berbalik tetapi belum meninggalkan mereka berdua. Bibir Kyuhyun menyentuh bibir Yoona dengan perlahan.
Dengan perlahan, Kyuhyun melepaskan sentuhan bibirnya dari bibir Yoona. Dilihatnya mata Yoona yang membulat, tangan Yoona gemetar sambil menyentuh bibirnya. Bayangan Siwon terlintas di kepalanya, kemudian tersentak. Pergi meninggalkan Kyuhyun seorang diri. Kyuhyun mendengus kesal. Lalu menyalakan mobil dengan emosi dan pergi dari kafe. Donghae dan Yoona berjalan dengan arah berhadapan, mereka terkejut seketika.
BRAK!
“Ugh, argh …!”
End Donghae_POV
Author_POV
“Nnng … maafkan aku!” sesal Yoona sambil membungkukkan badan kemudian berdiri lalu membereskan belanjaan Donghae yang setengah keluar dari kantong plastiknya.
“Oh, tidak apa. Nnng … Yoona?” Tanya Donghae pura-pura, tujuannya agar tidak terlalu senggang pada Yoona.
“Eh, nng … iya. Sepertinya kamu … Dong … hae?” Tanya Yoona balik. Donghae tersenyum seraya memasukkan barang belanjaanya ke dalam mobil.
Oppa, aku minta maaf,” sesal Yoona.
“Tidak apa. Oh ya, tidak usah memanggilku oppa, panggil saja Donghae,” Yoona mengangguk.
“Oh ya. Kau mau kemana?” Tanya Donghae.
“Pulang,” jawab Yoona sambil menyeka rambutnya. “Aku mau pulang,”
“Aku antar ya, nanti kamu tersesat.” Saran Donghae. Yoona menoleh ragu.
“Tidak apa-apa, nanti kau diganggu orang,” lanjutnya lagi. Yoona mengangguk. Kemudian Donghae membukakan pintu untuknya dan masuk. Kemudian menyalakan mesin. Selama di perjalanan, Yoona menerawangkan kata-kata Kyuhyun tadi. Kata-katanya terus terngiang di kepalanya, membuatnya tidak nyaman. Bagaimana dengan esok hari? Akankah semuanya berjalan dengan lancar? Apa yang akan dia katakan di depan Kyuhyun, Siwon dan semuanya? Seribu pertanyaan bertambah setiap kali ia mengingat kejadian tadi. Kejadian yang … sungguh membuatnya bingung 101 keliling. 
Poster by : [Christ Sella]

Komentar