You're My Love, You're My Heart (Part 3 : Huwaa!!! What's Going On!)

Ai_POV
Ai berjalan gontai memasuki gerbang sekolahnya, tadi pagi dia malas untuk mengendarai sepeda dan berniat untuk naik taksi saja.

"Kudengar, kau kemarin pingsan ya?" tanya suara itu. Ai tidak menoleh namun mengehentikan langkahnya.
"Haah ... iya." jawab Ai pendek. "Sedang apa kau di sini?" tanya Ai sembari menoleh.
"Mencegatmu, tentu saja!" jawab Kibum.
"Uffhh ... kenapa kau berbeda sekali dari kakakmu? Kakakmu itu mulutnya pedas! Ahhh... sial!" Ai memasuki tasnya ke dalam lokernya. Lalu menutup lokernya kembali.
"Nado molla," jawab Kibum sambil memasuki kelas Ai. "Boleh aku masuk?"
 "Kenapa kau bisa tidak tahu? Kalian saudara, eh! Iya, masuk saja" Ai duduk di kursinya lalu meniup helaian rambutnya.
"Sudah kubilang, moleugess-eoyo!" Kibum mengacak rambutnya, lalu bangkit dari duduknya.
"Aisshh ... ya sudah! Ngomong-ngomong ... Jessica  onnie itu ... pacar kakakmu?" Ai bangkit dari duduknya, Kibum mengikuti Ai.
"Dia hanya temannya, aha ... kau cemburu ya?" goda Kibum, Ai menoleh refleks lalu melotot pada Kibum.
End Ai_POV
Author_POV
"Tidak, siapa bilang? Kibum, kenapa kau sebelumnya tidak pernah berpacaran? Terlihat jelas dari wajahmu," semprot Ai. Seketika, wajah Kibum tidak keruan.
"Syutt ... aku bukan berarti tidak laku! (?) Kau diam saja, sebenarnya, aku sudah mempunyai tunangan" bsik Kibum.
"MWO?! DAEBAK!" teriak Ai bahagia. Kibum menutup kedua matanya, tangan kirinya diletakkan di pinggang, lalu jari  telunjuk tangan kanannya menunjuk wajah Ai.
"Aisshh ... tidak usah kaget! Seperti orang kesetrum saja! Di sekolah ini hanya Jessica noona, Donghae hyung yang tahu, ohya! Bukan hanya Jessica noona, tetapi kakaknya juga, Jung Yong Hwa" Kibum meletakkan telunjuknya di depan bibir Ai.
"Eh, kau kenal Yonghwa?" Kibum menghela napas.
"Tentu, dia sahabat sehati hyung-ku" nada suara Kibum dibuat-buat. Ai tertawa kecil.
"Bukan ... maksudku ... Yonghwa?! Kakak Jessica onnie?!" Ai meletakkan kedua tangannya di pipinya.
"Hah, iya! Gawat!" Kibum mengikuti gaya kaget Ai. Ai menarik (?) pipi Kibum.
"Tidak usah mengejek! Aku serius!" seru Ai.
"Dan ... tunanganku mempunyai kakak, dan kakak itu adalaha pacarnya Dong ..."
"Sedang apa kau dengan dongsaeng-ku? Dia sudah punya tunangan, jangan menaksirnya ..." seru Donghae yang tiba-tiba muncul, menarik Kibum. Ai bersedekap.
"Terserah, kau membuatku benar-benar kesal! Ibuku sampai-sampai tergila-gila padamu! Malaikat-malaikat dan sebagainya. Telingaku panas mendengarnya!" Ai mendorong pundak Donghae. Kibum menatap anjing-kucing itu dengan pandangan agyoe.
"Salah ibumu! Ibumu itu memang aneh!" Donghae membentak Ai dengan pedas. "Panggil aku kakak! Usiaku terpaut 2 tahun lebih tua darimu!"
"Ahhh ... omong kosong! Eh apa kau bilang?! Ibuku ANEH?!?! Kau ...! ARRGHH!"
"Aku tidak berniat untuk dipanggil malaikat! Dasar ibumu saja! Apalagi menantu, asal kau tahu saja! Aku tidak bisa konsentrasi mengikuti trainee aktor karenamu! Aku stress jadinya! Ibu dan anak sama saja! ANEH! BABO!"
Ai tidak bisa berkata apa-apa lagi, mulutnya ternganga jelas. Kemudian, air mata membasahi pipinya, ia merasa terpukul. Beraninya namja itu berkata sewenang-wenang. Dia bernajak lalu berlari, sebelum berlari, Ai berkata pada Donghae.
"Kau kejam sekali,"
Donghae tersenyum santai. Kibum mengerutkan kening, kemudian membuka mulutnya.
"Hyung! Jangan berkata yang tidak-tidak! Hyung, keluarga kita tidak ada yang berkata seperti itu! Jaga nama baik keluarga kita hyung!" peringat Kibum sambil mendorong dada Donghae, Donghae terkejut melihat adiknya berkata seperti itu.
"Kau membelanya?!" Donghae menarik kerah baju Kibum.
"Aku membela yang benar hyung! Walau hyung kakakku, aku tetap membela yang benar! Kasihan Ai hyung, kasihan! Hyung boleh mengatainya, tetapi jangan bawa-bawa nama keluarganya! Kalau aku jadi dia aku sudah melaporkan hyung pada pihak yang berwajib karena telah melecehkan nama baik orang! Walau hanya masalah kecil sekalipun!" Kibum berkata dengan nada terengah-engah.
"A ... a ... aku ...!"
"Diam hyung! Aku sudah tidak ingin bertengkar lagi dengan hyung! Hyung selalu tidak memberikan aku tumpangan, padahal hyung setiap pulang-pergi sekolah mengendarai mobil! Hyung membiarkan aku mengendarai motor, hyung lihat bukan? Sewaktu aku masih SMP, aku mengalami kecelakaan karena belum terbiasa? Hyung masih membiarkanku!"
"Aku ingin kau mandiri Kibum! Mandiri! Jangan bergantung padaku terus! Sewaktu insiden itu, aku langsung memeperlakukanmu seperti layaknya anak balita!" kilah Donghae, wajahnya memerah.
"Lalu, kenapa hyung membiarkanku lagi?!"
"HENTIKAAAANNN!!!!!" bentak seorang namja. Kibum dan Donghae segera menoleh.
"Ada apa ini?!" tanya Yonghwa, alisnya mengerut. "Mungkinkah ... Ai?" tanyanya asal.
"Ya! Dan dongsaeng menyebalkan ini membela gadis itu!" dengus Donghae. Kibum menoleh jutek.
"Aku membela yang benar Yonghwa hyung! Serius! Dia berkata kasar dan melecehkan nama baik keluarga Ai, kasihan hyung!" bela Kibum. Yonghwa menghela napas.
"Aisshh ... Donghae-ah! Kenapa bisa begitu! Jawab dengan jujur!" marah Yonghwa.
Donghae menundukkan kepalanya lamat-lamat. Kibum menatap Donghae dengan tajam.
"Eh, hyung! Kau?!" tanya kibum.
"Minta maaflah, kasihan Ai." Yonghwa mengusap kepala Donghae.
"Aku salah tapi ...."
"Jangan membantah, minta maaf. Tarik hatinya ke hatimu, ayolah ... tidak apa. Aku yakin, dia mau menerimanya. Donghae, mana sifatmu?" Yonghwa menarik tangan Donghae. Donghae menggenggam tangan Yonghwa.
"Baiklah"
"FIGHTING!" seru Kibum. Yonghwa tersenyum.
***
End Author_POV
Donghae_POV
Pulang sekolah ...
"Hah ... hah ..." Donghae menyeka peluhnya dia sudah berputar-putar mencari Ai.
"Yeoja itu ke mana? Jangan-jangan ... dia menangis? Dia ... Ya Tuhan! Apa yang sudah kuperbuat?!" Donghae mencari-cari Ai, wajahnya terlihat kesusahan.
End Donghae_POV
Ai_POV
"Hiks, dia ... dia tega sekali," Ai meremas roknya. Lalu dia melepas sepatu dan kaus kakinya. Kemudian dia mencelupkan kedua kakinya ke dalam kolam yang hanya sebatas dengkul.
"Apa salahku? Kenapa dia begitu pedas? Apa salahku?" Ai menitikkan air mata. Dia begitu sakit dibentak-bentak Donghae. 
"Aku tahu, pasti dia hanya bercanda," Ai menghapus Air matanya. kemudian menatap kolam dalam-dalam.
"CHO AI YOUNG!" panggil suara itu.
"Eh, ada yang memanggilku?" tanya ai pada dirinya sendiri. Kemudian, dia dengan cepat mengambil handuk kecil lalu mengelap kakinya. Memakai kaus kaki dan sepatunya lalu bangkit. 
"AIIII!!!" suara itu memanggilnya lagi.
"Aisshh .... siapa sih?" Ai celingak-celinguk, dia bingung.
"Aku di sini bo ...." dengan cepat Donghae menutup mulutnya. "Aku tidak boleh berkata kasar," batinnya.
Ai beranjak pergi namun Donghae menahan tangannya.
"Kumohon, maafkan aku! Aku menyesal!" Donghae menatap mata Ai lamat-lamat. Ai menatap Donghae dingin.
"Aku tidak mau teryipu akting-mu itu. Sudahlah, anggap aku seperti parasit saja. Sehingga mengganggu trainee aktormu itu" Ai melepaskan tangannya. Namun Donghae menangkap tangannya lagi.
"Maafkan aku ..." bisik Donghae ia bangkit lalu memegang kedua pundak Ai. 
"Aku ... terlalu sakit" Ai menundukkan wajahnya. Donghae menaikkan wajah Ai. 
"Maaf," desak Donghae. Ai menatap Donghae iba.
"Ne," Ai mengangguk kecil.
"Gomawo," lanjut Donghae.
ZASSSSS .....
Hujan turun dengan derasnya.
"Ahh .... bagaimana ini?! Aku tidak bisa pulang!" kata Ai panik. Donghae mengeluarkan ponselnya, lalu menelepon Kibum.
End Ai_POV
Donghae_POV
"Kibum, Ai tidak bisa pulang? Bagaimana ini? Bawa ke rumah saja ya? 'Kan di rumah lebih aman, aku ingin konsen di apartemen nanti." tanya Donghae pada Kibum, matanya melirik Ai. Ai dengan wajah paniknya.
"Hah? Kan hyung tidak mengurusnya," Kibum menjawab.
"Aissh ... tolonglah! Aku ingin mengambil rasa simpatinya." Donghae memohon sangat.
"BODOH! Ahjussi dan ahjumma sedang berkunjung menginap! Rumah akan penuh, dan mereka akan bingung melihat hyung membawa seorang yeoja! Apalagi kita tiga bersaudara, Donghwa hyung, Donghae hyung, dan aku. Semua anak laki-laki! Ai mau tidur di mana? Kamar umma? Oh, hyung! Bawa ke apartemenmu saja! Sementara, smapai hujan reda! Kau mau dia sakit-saktian? Heh, teganya! Sebentar saja hyung, hanya dua jam! Tidak lebih!" bisik Kibum.
"Itu lebih parah! Nanti mereka curiga! Aku dan seorang yeoja ...? Berdua di dalam kamar apartemen?" tanya Donghae panik.
"Asal hyung jangan macam-macam dengannya, akan baik-baik saja! Kalau ada orang yang datang, sembunyikan Ai segera, hubungi orang tuanya, kalau orang tuanya tidak mau, bilang hubungi aku, beri nomor milikku. Aku akan pintar-pintar bicara, dan kalian akan mendapat persetujuan dari kedua belah pihak! Hahaha ...! Eh ... iya ahjussi! Sebentar! Huh! Aku tidak bisa lama-lama! Dah!"
"ARGGHH!!! SIAL!" Donghae membentak dirinya sendiri.
"A ... ada apa?" tanya Ai penasaran dan gugup. Donghae melirik Ai.
"Dengan berat hati aku katakan ..."
TBC in Part 4
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
#Gomawo udh baca part 3yg super-duper gaje ini ^^

Komentar