Girls, You're My Endless Love (Part 7 : My Prince or My Friend?)

Akhirnya! FF kesukaan Admin muncul!!!!! SELAMAT MEMBACA!!!! :) *sambil denger lagu SMTown - Dear My Family di music in my soul ya, ;)*



Musim dingin tiba ...
Yoona_POV
Yoona melamunkan dirinya di sebuah kolam kecil. Air matanya menetes perlahan. Tangannya mengenggam jembatan kecil dekat kolam, lalu menatap air kolam.
"Kau tidak apa-apa 'kan?" tanya Seohyun yang berada di sampingnya. Yoona Menggeleng.
"Nggak apa-apa kok," jawab Yoona. Seohyun menatap Yoona, sambil membenarkan topinya.
"Lebih baik kau fokus saja pada masalah sekolah," saran Seohyun.
"Ya, aku juga heran, untuk apa aku mencampuri masalah ini," ungkap Yoona, kepalanya makin tertunduk.
"Jadi, kau sedih karena apa," tanya Seohyun polos. Air mata Yoona kembali tumpah.
"Aku, aku, aku hanya bingung, aku ... aku hanya ingin Kyuhyun kembali berteman, dan keaadaan ini, akan berbalik!" harap Yoona sambil menyeka rambutnya. "Dan juga ingin minta maaf pada Siwon, aku rasa, aku terlalu egois di depannya."
Seohyun menatap langit.
"Hei, kau mau tahu tidak, cara minta maaf pada namja seperti Siwon?" bisik Seohyun. Yoona penasaran.
"Apa?" Seohyun membisikkannya pada Yoona, Yoona mengangguk-angguk.
"Untuk yang surat, kau berikan saja sekarang!" seru Seohyun.
"Ah, iya!" ujar Yoona. Seohyun hanya mengangguk-angguk.
Keduanya terdiam.
"Kau tahu?" tanya Seohyun tiba-tiba, Yoona menoleh.
"Apa?"
"Apakah, kau tahu, siapa aku sebenarnya?" Yoona menggeleng. Seohyun mendengus.
"Sebenarnya, aku ...." Seohyun membisiikkan sebuah nama di telinga kanan Yoona.
"HAH?!" Seohyun tersenyum.
"Ya,"
"Jadi kau ....... Rainzy? Aktor dari Paris itu bukan? Aku pernah mendengar namamu, tapi .... aku tidak tahu wajah Rainzy," Yoona mundur selangkah.
"Mwoya? Aish, jangan kaget! Rainzy itu hanya nama panggungku!" Yoona mundur selangkah. Seohyun berusaha meraihnya.
"Tapi ... tapi ...." Yoona menelan ludah. "Pantas saja kemampuan akting-mu itu luar biasa," Seohyun hanya tertawa. Yoona kembali melaangkah mundur.
"Tapi, kenapa anak-anak lainnya tidak bereaksi?" Seohyun segera menutup bibir Yoona dengan kedua jarinya.
"Eits, bukankah kami sudah bilang? Semua sudah kami rencanakan! Kami menutup mulut seluruh sekolah termasuk para guru, mereka tidak boleh meminta tanda-tanganku sebelum kau kena perangkap kami."
"Eh! Eh? YA! Seohyun!" Seohyun berlari tertawa-tawa.
"Ayo ... tangkap aku!!!"
"YA!" Yoona berlari berusaha meraih bahu Seohyun.
"HAP!"
"Dapat!"
"Eh?"
Dari kejauhan, nampak beberapa anak berlari menghampiri Seohyun. Seohyun menelan ludah lalu meraih tangan Yoona dan menggenggamnya erat.
"RAINZY!!!! KYAAA!!! SEOHYUN~!!!"
"Mereka kenapa?" tanya Yoona heran. Seohyun melotot.
"Fans!"
"HAH?"
"Sampai aku bilang tiga, kita lari!"
"Apa?"
"Satu .... dua .... ti .... ga!!!!!!!!" Seohyun dan Yoona berlari kencang.
"KYAAA!!! RAINZY~!!!"
End Yoona_POV
Author_POV
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Kyuhyun menatap surat-surat yang berada di lokernya dengan wajah bosan.
"Berapa kalipun kalian, tak akan kuterima," Kyuhyun mengambil satu per satu surat itu. Namun terlintas rencana di benaknya. "Lihat saja!!!"
Apa yang akan direncanakan Kyuhyun?
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Jadi, kalian jadikan saja beberapa daun-daunan kering itu untuk penelitian, pertemuan selesai!" beberapa junior-junior Leeteuk keluar dari ruang pertemuan.
"Hah, Yoona tidak datang ya?" Leeteuk melepas kacamata kotaknya. "Biarlah, dia kan sedang 'bersemi'" Leeteuk berjalan perlahan.
Was ... wes ... wos ...
"Hei, kau dapat surat dari siapa?"
"Entahlah!"
"Aku juga dapat!"
"Ada keributan apa ini?" tanya Leeteuk pada dirinya sendiri.
"Hei, ada apa?" tanya Leeteuk.
"Entahlah! Setiap di loker anak laki-laki terdapat surat cinta!" jawab seorang junior.
"Lagi-lagi!!! KYUHYUN!!!"
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Donghae berjalan kemudian membuka lokernya.
Srtt ..
"Apa ini? Surat cinta? Jarang-jarang!" Donghae membuka surat itu.
"Ini ... hei! KYUHYUN!!!!!!!!!"
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
End Author_POV
Kyuhyun_POV
Kyuhyun tersenyum puas sambil mengusap tangannya. Terlihat tiga orang yeoja datang padanya.
"OPPA!!! TEGANYA KAU MELEMPAR SURAT-SURAT KAMI PADA NAMJA LAIN!!!!" wajah Kyuhyun  yang tadi riang gembira kemudian 'disetel' lagi menjadi dingin.
"Apa maksud kalian?!" tanya Kyuhyun pura-pura tidak tahu.
"Apa?! Oppa!!! Kau memberikan surat kami pada namja lain! Sehingga mereka salah sangka!!! Lebih baik oppa membakarnya atau merobeknya daripada melemparkannya pada namja lain!!!" yeoja itu tampak panas mendengar pertanyaan pura-pura tidak tahu Kyuhyun.
"Kalau tidak begitu, tidak mungkin kalian akan kapok kecuali aku melakukan hal begini!!!" bentak Kyuhyun. "Sudah! Pergi sana!!!" tiga yeoja itu berlari.
"Ini ..." Kyuhyun menoleh.
"Kau benar-benar deh Kyu, kasihan mereka," keluh Donghae sambil menatap surat itu. "Sampai aku kena juga! T^T"
"Kan aku tidak tahu! Aku sembarang saja memasukkan ke dalam loker anak laki-laki!!! Kecuali-" seru Kyuhyun.
"Yahh, terserah deh Kyu!" ucap Donghae santai sambil memasukkan surat itu ke sembarang loker lain.
"Ngomong-ngomong, sampai kapan kau mau menolak surat cinta yeoja-yeoja?" tanya Donghae sambil menatap langit-langit koridor
"Semua kecuali Yoona,"
"Hah, tidak mengherankan Kyu,"
"KYUHYUN!!!"
"Apa?" sahut Kyuhyun. Eunhyuk dan Sungmin berlari mengejarnya dengan terengah-engah.
"MAKSUDMU APA EVIL KECIL!!!" kedua namja itu masing-masing menunjuk surat cinta mereka.
"Kalian, aku yang seharusnya bingung! Hanya surat cinta kok!"
"BODOH! Ini darimu kan!" Eunhyuk menjitak kepala Kyuhyun.
"Eh,"
"AKUILAH KYUHYUN!!!!!!!" bentak Sungmin. Melihat hyung-hyung-nya marah, Kyuhyun terpaksa membuka mulut.
"Iya hyung,"
"ARGGHH!!!! Kau tahu?! Sejak pertama masuk! Aku sudah benci surat cinta!!!!!"
"Kan aku ..."
"KYUHYUN~AH!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!"
"SUDAH! HENTIKAN!" bentak Leeteuk dari belakang.
"Kalian tahu sendiri! Dia itu punya sifat evil, dan kekanak-kanakan!!! Sebagai hyung-nya, kalian harus mengerti!!!" bentak Leeteuk. EunMin menundukkan kepalanya, lalu kabur dari tempat itu.
"Kyuhyun! Lain kali jangan kau lakukan ini!"
"Tapi, ini bukan masalah besar kok hyung!" seru Kyuhyun. Donghae menyela.
"Masalah kecil, bisa menjadi masalah besar, karena itu, jangan kau perbuat." Kyuhyun hanya menundukkan kepalanya.
"Mianheyo hyung," seru Kyuhyun. Leeteuk pergi dari tempat itu.
"Tapi, aku salut dengan Kyuhyun," lanjut sebuah suara, kedua namja itu menoleh.
"Apa?"
End Kyuhyun_POV
Author_POV
"Di lokerku, tidak ada surat cinta!" seru Siwon sambil membuka lokernya.
"Hah?" Donghae beranjak lalu memeriksa loker Siwon.
"Iya, tidak ada!" seru Donghae.
"Aku tahu, Kyu, kau masih canggung terhadapku?" tanya Siwon.
"Aku tidak menjawab." jawab Kyuhyun.
"Itu bukan jawaban tepatnya," ujar Siwon sambil menatap Kyuhyun.
"Eh, apa ini?" Donghae meraih sesuatu.
"'Oppa, kita ketemuan di taman Meijin ya, dari .... Yoona?!'" Donghae buru-buru menyerahkan kertas catatan itu lalu menarik Kyuhyun yang sudah berwajah muram dari  tempat Siwon. Siwon menatap kertas itu bingung.
"Jangan-jangan, Yoona marah?" Siwon menyimpan kertas catatan itu lalu mengambil beberapa buku statistik dari lokernya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Kring ... Kring ...
"Permisi,"
"Selamat datang, ada yang bisa saya bantu," tanya pelayan toko.
"Ngg ... chocolate love," ujar Yoona. Pelayan itu mengambil pesanan Yoona. Yoona segera membayarnya.
Kring ... Kring ...
"Terima kasih,"
"Ini satu-satunya harapanku," desah Yoona.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Uhuk! Uhuk!" Yoona meraih selembar tissu lalu menutup mulut dan hidungnya yang dari tadi terbatuk-batuk dan bersin-bersin.
"Kenapa tiba-tiba flu?" tanya Yoona pada dirinya sendiri. Tok! Tok! Tok!
"Masuk!" seru Yoona. Yuri masuk membawakan nampan berisi segelas air putih, obat, bubur, dan kompres penghangat.
"Unnie," ucap Yoona manja. Yuri tidak mengatakan apa-apa kecuali tersenyum, lalu dia memberikan segelas air hangat dan obat pada Yoona.
"Cepatlah," Yuri memberikan obat dan air, Yoona segera menenggaknya.
"Ayo makan," Yuri mengambil sesuap bubur lalu menyuapinya pada Yoona.
"Terima kasih unn, unnie baik deh," ucap Yoona dengan suara yang agak tersendat. Kemudian melirik jam.
"Aku pergi ya unn,"
"Eh! Kau sedang sakit!" peringat Yuri.
"Sebentar saja unn!" Yoona sudah berlari memakai atasan rok berbahan berwarna merah muda polos. Lalu dia menyambar syal berwarna putih dan sepatu boot mini dengan bahan lembut berwarna merah muda-putih. Yoona tampak sangat-sangat cute.
"Unnie! Aku pergi!" seru Yoona.
"Ah, iya!!! Hati-hati!" seru Yuri. "Astaga, apakah dia lebih cute dariku?" Yuri menatap cermin.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
End Author_POV
Yoona_POV 
Super Junior - Memories (Music Box ver.) *gadget Music In My Soul*
Yoona menatap langit yang tampaknya sudah gelap. Dia memegang cokelat, hadiah yang diberikannya untuk Siwon, sebagai pernyataan maaf.
"Ajak Siwon ketemuan! Lalu, kau berikan hadiah padanya, dia akan merasa senang!" ucap Seohyun tadi siang.
 "Jangan-jangan, Siwon tidak datang?" Yoona menatap cokelat yang ada di tangannya itu. Salju  mulai turun perlahan, karena ini memang musim dingin. Kepulan asap muncul dari dalam mulut Yoona. Berkali-kali dia menoleh ke sana kemari.
"Siwon, ini kesempatanku," ujar Yoona pada dirinya sendiri.
"Uhuk-uhuk!" Yoona terbatuk-batuk. Kepalanya terasa pusing.
Namun, sudah 2 jam Siwon tidak datang. Yoona semakin resah. Berkali-kali Yuri sudah meneleponnya agar pulang, namun Yoona belum putus asa. Badannya terasa panas, pusing melanda di kepalanya, batuk dan bersin tidak luput juga.
"Huh, ya sudah kalau tidak datang!" keluh Yoona sambil duduk di kursi taman dan menatap butiran salju.
"Hiks,"
Air mata Yoona keluar.
"Hiks, hiks, hiks," Yoona menutup mulutnya dengan syal yang dililitkan di lehernya. "Hiks, hiks," Yoona menatap cokelatnya, lalu air mata yang turun semakin deras. "Aku memang bodoh," Yoona memeluk cokelatnya. Pipinya memerah karena udara dingin. Tangisannya membuatnya sangat pusing.
DRRTT ....
Yoona mengangkat ponselnya.
"Halo? Hei Yoona! Ayo pulang adikku! Siwon mungkin tidak datang! Kau bisa pingsan, pulanglah," Yoona mematikan ponselnya.
"Aku," Yoona menatap butiran salju dan langit yang membiru. "Aku ...." Yoona tidak dapat membendung air matanya.
"Kau sakit?" Yoona menoleh.
"Ini," Siwon menyerahkan selembar tissu. "Kau pasti perlu ini," Yoona meraih tissu yang diberikan Siwon dan mengucapkan terima kasih.
"Kenapa kau tidak bilang kalau kau sakit?" Siwon mengelus kepala Yoona perlahan. Yoona hanya menundukkan kepala.
"Kalau sakit, kau tidak perlu mengirimkan surat itu padaku."
"Aku baru saja sakit kok!" kilah Yoona dengan wajah cemberut. Siwon tersenyum.
"Tidak usah berbohong Yuri noona yang memberitahuku," ujar Siwon. Yoona menundukkan kepalanya.
"Aku minta maaf," desah Yoona yang membuat Siwon kaget. "Aku minta maaf atas keegoisanku padamu." Yoona menyerahkan cokelatnya. Siwon menatap cokelat itu.
"Untukku?" Yoona mengangguk. "Gomawo," Yoona tersenyum.
"Aku juga minta maaf jika sering berbuat terlalu kasar di depan matamu,"
"Nggak," jawab Yoona. "Tapi, aku tahu kalau kau itu sebenarnya orang yang baik," lanjutnya lagi. Siwon memeluk Yoona.
"Gomawo Yoona," bisik Siwon. Air matanya turun. Yoona tersenyum, kemudian balas memeluk Siwon. Air matanya ikut turun. Yoona melepaskan pelukannya. Siwon menatap Yoona heran.
Dengan cepat, Yoona memeluk tangan kanan Siwon. Siwon menatap Yoona dengan senyuman. Yoona hanya tersenyum dengan pipi memerah. Siwon melepaskan pelukan Yoona dari tangan kanannya, kemudian memeluk Yoona tiba-tiba.
"Kau hadiah terbesarku," Siwon membisikkan kata-katanya di dekat telinga Yoona.
"Maksudmu?" Yoona melepaskan pelukannya.
Siwon melepas pelukannya. Lalu meraih wajah Yoona. Yoona menutup kedua matanya.
"YA~! Hanya main-main kok!" Siwon kabur dan berlari.
"YA~!!! OPPA!!!"
Yoona mengejar Siwon, dia melemparkan bola salju mengenai kepala Siwon.
"Kena!!!" seru Yoona. Tapi Siwon tidak ingin membalasnya, karena dia lebih mengalah kepada yeoja.
"Aniyo!" balas Siwon. Yoona tertawa.
"Eh, mana namja jelek itu!" bisik Yoona.
GREP!
Siwon memeluk Yoona dari belakang.
"KENA KAU!!!" Yoona tertawa-tawa. Dia hampir terpeleset, Siwon segera meraih badan Yoona dan "menegakkan" Yoona.
Siwon mencium lembut kening Yoona.
Yoona dan Siwon saling menatap.
"Kita berjanji, tidak akan mengulangi hal yang tidak kita inginkan, untuk  yang kedua kalinya," ujar mereka serempak.
TBC to Part 8
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
 ANNYEONG HASEYOO!!!!! hehehe jarang2 ya saya bikin ff! huehehe, biasa, ada test sekolah inter gitu, #pamer nah, gimana ending part 7? keren gak? eits, ini ceritanya masih panjang lho! dan mereka berdua belum jadian!!! hueheheh, penasaran kah??? pantengin terus blog UnnieChan!!! follow biar dpt pengetahuan *?* hohoho, sebelumnya, saya mau menyampaikan sesuatu yg gak penting, yaitu ... coba deh, kalian bayangin klu cast siwon itu kyk gini :




Dan yoona kayak gini ^^ :







huehehe, gak penting amat ya!!!! biarin aja deh! kalau gak suka! :P bye! sampai ketemu di cerita2 berikutnya!!!!! ^^
*NB : heran gak? knp waktu kalian muter lagu, pas bgt waktu lagu itu durasinya abis? hehe, rahasia, alias, admin cuma untung2an aje, admin kan gak tahu-tempe gitu!!!*
Poster by : [Christ Sella]

Komentar