Give Me Your Morning Kiss! Please~ (Drabble)

Ini drabble pertama saya, mungkin banyak banget adegan kiss-nya ._. makanya, ini cocoknya utk 15 tahun, 13 tahun kayaknya belum ^^" huehehe, mian klu gaje!
*****

"Huahmm." Taeyeon menutup mlutunya. Dia bangun dari tidurnya semalam. Mata indahnya menjadi sayu. Diputar kepalanya ke kanan.
"Aish~ dia kemana lagi?! Baru saja kemarin dia libur! Cepat sekali dia berangkat kerja!" Taeyeon mengucek-ucek matanya. Dan membereskan tempat tidur. Kemudian diraihnya ikat rambut putih, hadiah dari suaminya, Leeteuk. Leeteuk memberikan ikat rambut itu sewaktu mereka semasa SMU, betapa lugunya wajah Leeteuk saat memberikan ikat rambut yang sudah diinginkan Taeyeon sejak SD itu.
"Hmm," Taeyeon menerawangkan pandangannya. Seluruh kamar ini berwarna putih. Nuansa putih tidak lepas dari kamar ini.
"Hahh, yeobo-ku memang terlalu gila dengan warna putih!" Taeyeon lalu mengambil handuk dan mandi sebersih-bersihnya.
Beberapa menit kemudian ...
"Mmm, aku masak apa?!" Taeyeon teringat bahwa semalam dia tidak belanja malah ber'olahraga malam' bersama Leeteuk.
"Ya Tuhan!!! Aku makan apa?!" Taeyeon berlari cepat memasuki dapurnya. Dilihatnya bahan-bahan makanan habis tak bersisa, termasuk telur.
"Aish~ bagaimana dia makan tadi? Bagaimana kalau dia pingsan karna tak sarapan? Ya Tuhan!!!"
Ting~ Tong~
"Tamu?! Mau kusuguhkan apa dia!" Taeyeon buru-buru merapikan dirinya. Dan segera menuju pintu depan rumah.
KLEK!
"Silahkan ma-"
"Chagi,"
SET!
Taeyeon memegang pipi kanannya. Lalu menatap kesal Leeteuk yang tersenyum.
"Heuh! Tidak sopan! Kukira orang lain! Jangan tiba-tiba mencium pipiku sebelum aku tahu kalau itu dirimu!" Leeteuk tersenyum kembali, tidak merespons. Taeyeon menatap Leeteuk heran. Di tangan Leeteuk terdapat beberapa bungkusan besar.
"Y~ha! kau pakai jas! Aneh-aneh saja!"
Leeteuk diam. Kemudian tersenyum sebentar.
"Eh, kenapa-"
"Aku beli bahan-bahan makanan," Leeteuk menuju dapur. Taeyeon mengikutinya dari belakang.
"Tapi, tapi ... yeobo, bukannya ... kau kerja?" Leeteuk dengan cepat memutar badannya ke belakang. Taeyeon hampir terlonjak. Wajahnya dan wajah Leeteuk begitu dekat.
"Hari ini," Leeteuk mengelus pipi kiri Taeyeon. " Aku lebih memilihmu dari pada rapat," bisiknya di telinga Taeyeon.
Taeyeon bergidik, takut dengan serangan suaminya yang bisa saja secara tiba-tiba itu. Tidak tahu apa 'serangan' itu.
"Hee, tidak usah takut, aku suamimu bukan?" bisik Leeteuk. Dengan cepat, Taeyeon mendorong badan Leeteuk. Leeteuk terdorong sedikit.
"Aish~ kau hampir membuatku gagal jantung!" Dengan cepat, Leeteuk meraih kedua pipi Taeyeon dan menekan bibirnya ke bibir Taeyeon. Taeyeon memukul-mukul dada Leeteuk, namun Leeteuk meraih dan menahan tangannya. Taeyeon berusaha melepaskan, namuan tenaga Leeteuk berbeda dengan tenaganya.
"Mmmphh.... le .. pp ...paskan!" Taeyeon mendorong Leeteuk kesal. DItatapnya wajah Leeteuk.
"Kau ini! Apa maksudmu-"
"Morning kiss," jawab Leeteuk sambil mengacak rambut Taeyeon. Walaupun mereka sudah menikah, namun tingkah mereka seperti anak-anak.
"Morning kiss-morning kiss! Sana cium tembok!"
"Lagipula, kau belum pernah memberiku morning kiss, chagi," sela Leeteuk. Taeyeon bersungut-sungut.
"Eh, eh, aku-"
"Kau benar-benar polos seperti dulu, tidak berubah!" Taeyeon kebingungan. Leeteuk berbalik lalu pergi.
"Mau ke mana?"
"Mmm, sebelum aku pergi tadi, manajer Soo menelponku, katanya ada urusan mendadak, jam 9 pagi. Karena itu, aku memakai jas. Kerja juga penting, demi 'dia' yang akan lahir dan menyapa dunia nanti, demi dirimu juga chagi," jawab Leeteuk. Taeyeon menatapnya.
"Ah, iya," Taeyeon mengangguk kaku. Leeteuk tersenyum.
Hening sebentar,
"YEOBO!!!" Leeteuk menoleh. Taeyeon berlari cepat. Kemudian mencium bibir Leeteuk kilat.
"Saranghaeyo," Taeyeon memeluk Leeteuk. Leeteuk tersenyum.
"Gomawo, nado, nado saranghaeyo." balas Leeteuk.
"Terima kasih malaikatku, aku harap, kau dapat menjadi malaikat untuk anak kita nanti juga,"

Komentar