Sad Scene K-FanFiction

Gak tau tiba-tiba mo bikin entri gaje, ^^
Admin mau bikin bocoran fanfic nih, pokoknya bocoran You're My Love, You're My Heart, Girls, You're My Endless Love, Allow Me, To Your Love, My Mysterious Angel, nahh, admin gak akan kasih tahu,
bocoran mereka itu part brp! :p *tabok admin*
hhe, ini admin buat supaya chingudeul mau mantengin blog ini, dan makin2 penasaran, admin akan bocorin bagian serunya, alias bagian2 pertengahan, #wawawawawawawaw!!!! #PLAK!!!
Kalian gak akan tahu, bocoran itu part berapa,
makanya, kalian akan mengetahuinya setelah kalian baca sampe done! ^^
Bocoran ini juga nggak akan admin perbaiki beberapa tulisan2 yg janggal alias "HILANG", krn nnti chingudeul gak penasaran ^^
Tampung butir demi butir air mata di bocoran fanfic ini,
Karena admin bocorkan bagian yang sedih dan tragis, jadi ini bukan bocoran bagian tengah2, melainkan bagian yg sedih mendalamnya, (*apalagi yang AMTYL *_*)
Mulai, mulai, mulai! cekidot .. dot ... dot!!!!!!! :
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
You're My Love, You're My Heart
"Jangan pergi!" Donghae meraih tangan Ai. Ai menepis tangan Donghae. Donghae menatap Ai.
"Sudahlah Hae, Sudah! Kita memang tidak akan bisa bersatu, aku tahu itu! Kau dan aku berbeda, aku hanya ingin Yonghwa, YONGHWA!!!" bentak Ai kesal.
"Demi Tuhan Ai! Aku tidak tahu pertunangan ini! Sungguh! Itu bukan-"
"Hentikan! Keterlaluan! Sudah berapa kali kau minta maaf, begitu juga banyaknya kau melakukan kesalahan yang kau bilang tidak sengaja itu! Apa salahku Hae? Kau membenciku hingga kau menyakitiku! Sungguh sakit! Terim kasih untuk rasa sakit yang sebanding ini!" Ai berusaha berlari.
"Aniyo! Tidak!" balas Donghae. Yonghwa berlari mengejar Ai, lalu meraih tangan Ai. Ai menoleh menatap Yonghwa. Yonghwa tersenyum. Ai berlari memeluk Yonghwa. Gadis itu menangis tiada henti.
"Ayo kita pergi Ai," ajak Yonghwa. Ai mengangguk pelan.
Di taman ...
 "Apakah kau merasa sangat terpukul?" tanya Yonghwa sambil membenarkan jasnya.
Ai mengangguk pelan, "N ... ne," jawabnya dengan napas sesenggukan.
Yonghwa tersenyum kemudian mengelus kepala Ai perlahan.
"Apakah, kau akan kuat kehilangan Donghae?" tanya Yonghwa lagi. Ai menoleh sebentar, lalu terdiam. Yonghwa menghela napas.
"Memang berat melupakan kenangan-kenangan manis ketika kau bersama orang terkasih, namun, akankah kesedihan itu terus berlanjut di hati dan pikiranmu, karena sibuk memikirkannya," tiba-tiba Ai tersentak dengan ucapan Yonghwa.
"A ... aku-"
"Tidak apa-apa! Waktu akan terus berputar, hingga suatu saat, kau akan terbiasa menerima kenyataan!"
"Op ... oppa! Waeyo? Mengapa kau berkata seperti itu kepadaku! Kau ingin apa dariku!"
"Aku hanya tidak ingin kau disakiti! Aku tidak tega melihat dirimu yang menangis berkali-kali oleh Donghae! Apakah namja sepertiku hanya tinggal diam?"
"Oppa," Ai mennagis di pelukanYonghwa.
"Tapi," Yonghwa mengelus kepala Ai. "Berkali-kali kau jatuh, kenapa kau bangkit?"
Ai tidak menjawab. Ia hanya menangis.
"Kau tahu? Itu hanya akan membuatmu lelah," bisik Yonghwa lagi. Ai sesenggukan.
"Jangan menangis lagi Ai," bisik Yonghwa.
Question : "Kenapa Ai kesal ketika Donghae ditunangkan? Apakah mereka sudah jadian? Lalu, bagimana Ai bisa tahu pertunangan mereka? Kenapa sampai ada Yonghwa? Dengan siapa Donghae bertunangan? Jessica 'kah? Apakah Donghae bertubi-tubi membuat Ai sakit hati? Kenapa bisa?
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Girls, You're My Endless Love

"Aku akan pergi ke Paris, sudah kuputuskan,"
"BODOH!!!"
"HENTIKAN!!!"
Siwon, Donghae, dan Kyuhyun menoleh. Mereka terkejut melihat Yoona yang sudah basah dengan air mata. Yoona mengusap kasar air matanya.
"Yoona, kenapa kau-"
"Biarkan aku-!" Yoona menepis tangan Donghae yang hendak menyentuhnya.
"Sedari tadi kau mendengar pembicaraan kami?" tanya Kyuhyun pelan.
"Ne!" jawab Yoona keras.
"Situasi yang gawat," Kyuhyun bangkit dari duduknya. "Jadi, kau tahu Yoona? Siwon akan-"
"Gwenchana," jawab Yoona. Ketiga cucu So Han terkejut.
"Ne, gwenchana, ini tentang cita-cita, aku tidak apa-apa, sudah biasa aku merasa sakit seperti ini, gwenchana," Yoona mencoba menahan air mata dan menenangkan dirinya, "Kyuhyun juga akan pergi bukan? Gwenchana, nanti akan kukirim kabar," jelas Yoona berusaha menahan tangis. "Aku sudah siap diputuskan Siwon," Siwon tak bisa membendung air matanya, dia melangkah dan memeluk Yoona, Yoona dengan wajah datar hanya terdiam tak merespons, tak melawan, tak membalas pelukannya.
"Mianhaeyo, jika aku menyakitimu, mianhaeyo, jika aku belum bisa menjadi pangeranmu, mianhaeyo, jika aku mengakhiri semua perjalanan kita, mianhaeyo," Siwon membisikkan kata-katanya di telinga Yoona. Air matanya berlomba keluar, Yoona tetap tidak membalas pelukan Siwon, wajahnya menjadi datar, namun ...
Perlahan, air mata Yoona keluar, walau wajahnya tetap datar, namun air mata berlomba keluar.
"Yoona, neomu saranghaeyo, masih setiakah kau menungguku? Walau jarak kita sangat jauh? Aku akan kembali secepatnya Yoona!" Siwon menyanggupi. Tangan Yoona perlahan meraih pinggang Siwon, lalu balas memeluknya.
"Ne, aku menunggumu,"
"Walau selamanya tiba-tiba menetap di Paris, apakah kau setia?" Siwon mempererat pelukannya. Tangisan Yoona menjadi-jadi, walau wajahnya tetap datar.
"Ne," jawab Yoona sambil meletakkan kepalanya di pundak Siwon.
"Yoona, neomu, neomu saranghaeyo!" Bisik Siwon. Yoona menutup kedua matanya, wajahnya tidak kuat menahan ekspresi datarnya tadi.
"Ne, nado saranghaeyo," balas Yoona.
Question : Kenapa Siwon pergi ke Paris? Siapa yang melarang Siwon untuk pergi ke Paris demi Yoona? Kenapa Kyuhyun juga pergi? Ke mana Kyuhyun pergi? Untuk apa mereka  berdua pergi? Berlibur?Kenapa Donghae tidak ikut?
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Allow Me, To Your Love
Flasback_
"Senior!"
"Kamu siapa?"
"Senior tidak mengenalku?" Jessica menghentikan langkahnya. Sungmin menatap Jessica bingung.
"Aniyo, sama sekali tidak," Sungmin menatap Jessica heran.
Jessica menatap Sungmin, pandangannya kabur oleh air mata.
Flasback
"Ini,"
"Apa ini Sunny~ssi?" Jessica meraih kartu dari tangan Sunny.
"Aku harap kau datang, ini undangan pernikahanku,"
"Kau menikah?" Jessica melonjak gembira sambil memeluk Sunny. Sunny melepas kasar pelukan Jessica. Jessica tidak peduli, matanya berbinar.
"Bawa pasanganmu! Akan terlihat konyol jika kau tidak membawa pasangan!" jelas Sunny angkuh.
"Aku akan bawa Sungmin oppa!" seru Jessica. Sunny melotot.
"Dia hilang ingatan! Mana mau dia denganmu!" bentak Sunny membuat Jessica terkejut. "Sebaiknya, kau buka undanganku!" Jessica menurut lalu membuka kartu undangannya. Matanya membelalak lalu menatap Sunny, Sunny dengan sumringah jahat.
"Jangan lupa datang ya! Kau bisa ajak Donghae sebagai pasanganmu, itupun kalau dia mau dengan yeoja sepertimu!" Sunny melambai sombong meninggalkan Jessica yang duduk menangis tersedu.
End Flashback
"Tu ... tunggu! Aku rasa, aku mengenalmu!"
"Pergi! Jangan ganggu aku Lee Sungmin! Kau tidak ingat aku! Kau tidak mengenalku, begitu juga aku!"
"Be ... beri aku waktu,"
"Jadi aku siapa?!" bentak Jessica kasar.
"Aniyo, molla! Tapi, aku-"
"HENTIKAN! Pergi! Istrimu bisa cemas dengan keadaanmu!"
"Dia baru calon istriku, dan aku tidak begitu yakin kalau aku memang sudah merencanakan pernikahan ini, aku rasa aku melupakan seseorang yang ... penting di dalam hidupku," jelas Sungmin ragu-ragu.
"Omong kosong! Tidak ada yang seperti itu! Hanya Lee Sunny orang penting di hidupmu, hidup yang seperti benang kusut itu!"
Question : Bagaimana Sungmin bisa hilang ingatan? Apakah Sunny memang akan menikah dengan Sungmin? Benarkah Sungmin masih mengingat orang yang sangat disayanginya itu? Apakah ini pertanda bahwa cinta kedua orang itu bisa berjalan kembali? Tampung butir demi butir air mata di
fanfic ini!
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
My Mysterious Angel

"Yuri, kenapa dadaku sesak!" Yuri menoleh, memperhatikan Kyuhyun, wajah Kyuhyun berubah menjadi pucat,
"Kyuhyun! Waeyo?! Gwenchanayo?" Yuri mengooyangkan badan Kyuhyun. Kyuhyun meraih dadanya yang terasa sakit.
"Di .. di sini  .... sakit  .... sekali ..." Kyuhyun memejamkan matanya paksa. Yuri panik melihat wajah Kyuhyun kian memudar.
Yuri menoleh, dilirknya IU yang gemetaran melihat Kyuhyun. Yuri melotot marah pada IU.
"IU!!! Bisa kau bantu aku dari pada hanya terdiam gemetaran!" Yuri membentak kemudian mengalihkan lagi pikirannya kepada Kyuhyun yang kesakitan. Dia memeluk Kyuhyun hangat.
"Gwenchanayo, gwenchanayo, aku yakin," Yuri menangisi Kyuhyun. Lalu kembali menoleh pada IU yang masih berdiri gemetaran, wajah IU ikut pucat melihat Kyuhyun yang tak berdaya.
"IU!!! Kau mendengarku tidak!" IU menggeleng-geleng lemah, wajahnya terus menatap Kyuhyun. YUri kembali memandang Kyuhyun.
"Bertahanlah Kyu! Bertahanlah!" Yuri mengenggam tangan Kyuhyun.
"A ... ani ..." IU menyentuh bibirnya dengan tangan kanannya. "Aku ... aku ... tidak, aku," Yuri menatap wajah gemetaran IU dengan heran.
"Kau kenapa?" Yuri menatap IU. IU menoleh sebentar.
"Aniya, aku ... aku ..."
"Yuri!!!" Kyuhyun mengeratkan genggamannnya. Yuri menoleh lalu mengelus kepala Kyuhyun.
"Ani ... Kyu! Aku tidak mau kehilanganmu!" Yuri menangis, air matanya berjatuhan. Kyuhyun melirik Yuri, tangan kanannya meraih kepala Yuri.
"Aniyo, jangan menangis," di sela-sela rasa sakitnya Kyuhyun mengelus kepala Yuri dan memperingatkannya agar tidak menangis. Yuri menatap Kyuhyun, tangisnya berhenti.
"Itu membuatku lebih baik," Kyuhyun terbaring lemas.
"Se ... sebaiknya aku hubungi ambulan!" Yuri bergegas menarik Kyuhyun.
"ANDWAE!!!!!" bentak IU. Yuri menghentikan langkahnya.
"Waeyo? Kau gila?! Kyuhyun bisa mati!!!"
"ANDWAE!!! Kumohon!!!!" IU menghalangi jalan Yuri dan berlutut.
"A ... ada apa ... i .... ini?" Yuri menatap IU heran dengan rasa iba. IU hanya menggeleng-geleng dengan tangisannya.
"IU, ada apa?" Yuri menyentuh pundak IU. Namun dengan cepat IU melepaskan sentuhan Yuri.
"Waeyo?"
"Aku lah pembunuh Kyuhyun, aku yang membuat dia seperti itu, kami para malaikat dilarang mencintai manusia, kecuali saling mencintai sesama malaikat, karena hati kami dan hati manusia sangat tidak seimbang, jika kami para malaikat mencintai manusia, apalagi dengan jarak dekat, hati kami bisa menempel pada hati manusia, menyebabkan gangguan kuat yang bisa menyebar ke seluruh tubuh, terutama jantung, dan ini akan berujung ke ..."
"Kematian," lanjut Yuri. Wajah Yuri tidak dapat menahan rasa sedih dan amarah.
"Gwenchana Yuri, gwenchana, aku memang salah, sebagai hukumannya, malaikat itu akan dijatuhkan di danau kematian, sudah sepantasnya," sambung IU. Dia memeluk kaki Yuri.
"Mianhae,"
"Kau," Yuri menahan isak tangisnya. Napasnya tidak beraturan.
"PERGI!!! Kau bukannya membuat hidupku bahagia! KAU MEMBUATNYA HANCUR BERKEPING-KEPING!!!!"
"Ani ... bukan maksudku untuk-" Yuri menendang hingga pelukan IU terlepas.
"Aku tidak peduli dengan hukuman itu! Aku tidak peduli dengan dirimu! Aku, aku-" Yuri berlari kemudian memeluk Kyuhyun. Napas Kyuhyun tak beraturan. "Huh,  tega sekali kau membuat dia yang tidak berdosa ini seperti ini! Kau membuat Kyuhyun mati konyol! Kau kira dia apa?! Dia lebih baik daripadamu!!! Dia lebih protektif menjagaku daripadamu!!! Dia lebih lama berteman padaku daripadamu!!! Walau dirimu malaikat, aku tidak peduli, satu-satunya yang aku bahagiakan di dunia ini hanya melihat senyuman Kyuhyun, senyuman yang dapat menentramkanku dari dunia burukku!!!" Yuri menangis sejadi-jadinya. Dia mendekap kepala Kyuhyun. IU hanya menunduk dengan tangisan.
"Air mata buaya!!! PERGI JAUHI HIDUPKU!!!!!!!"
"Nado molla," IU menutup wajahnya.
"PERGI!!!!" bentak Yuri.
BLAM!
"S ... siapa kau?"
*There are no question in this fanfic leak*
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Huft, akhirnya selesai juga, gimana chingudeul? Makin penasarankah kalian? Hohoho, admin harap iya, umm, harap tunggu aja ya chingudeul, jadilah org yg bersabar, #plak oke sgitu dulu ya yg cuma bisa admin ucapin, ^^ bye!!! #ppyoong

Komentar